RSS

Arsip Kategori: Filsafat Ilmu

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN TERHADAP MASA DEPAN UMAT MANUSIA

Ada lima unsur permasalahan yang saling berkaitan dan menentukan daya keterhunian bumi ini untuk manusia di masa depan.
1. Masalah perimbangan energi di bumi secara menyeluruh
Setiap tahun energi surya yang sampai ke tepi luar atmosfer, yaitu homosfer ada sebanyak  263.000 langley (1 langley = 1 gram kal/cm kuadrat, sedang 1 gram kal ialah banyaknya panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu gram air dari 14,5 derajat celsius menjadi 15,5 derajat celsius). Dari energi ini  123.000 langley atau 47 % dipantulkan kembali ke atmosfer oleh molekul-melekul, uap air dan debu, sedangkan sisanya sampai ke permukaan bumi. Akibat keberagaman tingkat awan, banyaknya debu dalam atmosfer, garis lintang, ketingigian dan bentuk permukaan bumi, musim dan waktu terjadinya penyinaran dalam hari tertentu, banyak energi yang diterima di daerah dua kutup yang hanya 1/10 hingga 1/8 banyaknya energi yang diterima di daerah tropik semua itu menyebabkan tingkat radiasi sinar matahari yang sampai ke bumi pun beragam. Radiasi itu pun hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan untuk proses asimilasi, ialah proses pembuatan zat organik dari zat an organik yang terdiri dari proses fotosintesis dan kemosintesis. Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 15, 2012 inci Filsafat Ilmu

 

Tag: , ,

SARANA BERPIKIR ILMIAH

A. DEFINISI SARANA BERPIKIR ILMIAH
Berpikir merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal yang menggabungkan induksi dan deduksi. Induksi adalah cara berpikir yang di dalamnya kesimpulan yang bersifat umum ditarik dari pernyataan-pernyataan atau kasus-kasus yang bersifat khusus; sedangkan, deduksi ialah cara berpikir yang di dalamnya kesimpulan yang bersifat khusus ditarik dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum.
Sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi langkah-langkah (metode) ilmiah, atau membantu langkah-langkah ilmiah, untuk mendapatkan kebenaran. fungsi sarana berpikir ilmiah adalah membantu proses metode ilmiah untuk mendapat ilmu atau teori yang lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari sarana berpikir ilmiah adalah :
1. Sarana berpikir ilmiah bukanlah ilmu, melainkan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
2. Tujuan mempelajari metode ilmiah adalah untuk memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah secara baik. Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 15, 2012 inci Filsafat Ilmu

 

Tag: , ,

PERTUMBUHAN, PERGANTIAN, DAN PENYERAPAN TEORI

A. Teori Tumbuh dari Penalaran yang Berdasarkan Pengamatan.
Zaman dahulu di Babilonia,orang percaya bahwa bumi itu datar. Di Mesir juga berkembang suatu pengetahuan yang disebut geometri atau ilmu ukur bumi. Ilmu ukur ini menggunakan bidang datar sebagai landasan yang kemudian berkembang berbagai hubungan antara titik, garis lurus, sudut antara dua garis yang berpotongan serta bangun geometri pada bidang datar.

B. Pengamatan-Pengamatan Tambahan Dapat Mengubah Teori yang Sudah Ada.
Kemudian muncul hasil pengamatan ahli bintang yang melihat bayangan bumi di bulan sewaktu terjadi gerhana bentuknya seperti lingkaran. Demikian juga pengamatan para pelaut yang melihat tiang utama sebuah kapal muncul perlahan-lahan dari bawah ufuk, disusul kemudian oleh kapal itu sendiri. Pelaut yang berlayar dari belahan bumi utara arah selatan akan dapat melihat bintang-bintang yang semula tidak tampak karena ada di bawah ufuk. Akhirnya orang beranggapan bahwa bumi itu tidak datar, melainkan bulat. Pengamatan-pengamatan tambahan seperti di atas dapat mengubah teori yang sudah ada. Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 15, 2012 inci Filsafat Ilmu

 

Tag: , , ,

PERTARUNGAN PENDAPAT TENTANG ASAL USUL KEHIDUPAN DAN KEANEKARAGAMAN JENIS

tA. PENDAPAT MENGENAI ASAL-USUL KEHIDUPAN
1. Teori Evolusi Kimia
Ahli biokimia berkebangsaan Rusia (1894) A.l. Oparin adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi jauh sebelum kehidupan ini ada. Dia mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi serta atmosfirnya.
Atmosfir bumi mula-mula memiliki air, CO2, metan, dan amonia namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai sumber energi maka zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan menjadi berbagai molekul organik sederhana. Senyawa – senyawa ini membentuk semacam campuran yang kaya akan materi-materi, dalam lautan yang masih panas; yang disebut primordial soup. Bahan campuran ini belum merupakan makhluk hidup tetapi bertingkah laku mirip seperti sistem biologi. Primodial soup ini melakukan sintesis dan berakumulasi membentuk molekul. organik kecil atau monomer. misalnva asam amino dan nukleotida.
Monomer – monomer lalu bergabung membentuk polimer, misalnya protein dan asam nukleat. Kemudian agregasi ini membentuk molekul dalam bentuk tetesan yang disebut protobion. Protobion ini memiliki ciri kimia yang berbeda dengan lingkungannya. Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 15, 2012 inci Filsafat Ilmu

 

Tag: , , ,

PERKEMBANGAN PANDANGAN TENTANG TERCIPTANYA BUMI

A. BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya yang berusia mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. (http://isi-bumi-kita.blogspot.com/2010/05/tentang-bumi.html).
Adapun beberapa pendapat tentang bumi, yaitu :
Menurut bangsa Babilonia, bumi dianggap sebagai suatu yang berongga, yang ditopang oleh samudra angkasa melengkung di atas bumi, berdiri tegak antara perairan bawah dan perairan atas samudra, yang kadang-kadang turun ke bumi berupa hujan.
Sebagian besar bangsa yunani kuno percaya bahwa bumi adalah pusat alam raya, pada sekitar tahun 140 M muncul teori Ptolemaios tentang system tata surya dialam semesta yang didasari oleh konsep geosentrisme, yang beranggapan banha bumi tetap pada tempatnya, sedangkan planet-planet lain mengitarinya. Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 15, 2012 inci Filsafat Ilmu

 

Tag: , ,

ONTOLOGI ILMU

A. DEFINISI
Ontologi terdiri dari dua suku kata, yakni ontos dan logos. Ontos berarti sesuatu yang berwujud dan logos berarti ilmu. Jadi ontologi dapat diartikan sebagai ilmu atau teori tentang wujud hakikat yang ada. Hakikat dalam kajian ontologi adalah keadaan sebenarnya dari sesuatu, bukan keadaan sementara yang selalu berubah-ubah.
B. OBJEK ONTOLOGI
Objek telaah ontologi adalah yang ada. Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu. Ontologi membahas tentang yang ada yang universal, menampilkan pemikiran semesta universal. Ontologi berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan, atau dalam rumusan Lorens Bagus; menjelaskan yang ada yang meliputi semua realitas dalam semua bentuknya.
1. Objek Formal
Objek formal ontologi adalah hakikat seluruh realitas. Bagi pendekatan kuantitatif, realitas tampil dalam kuantitas atau jumlah, tealaahnya akan menjadi kualitatif, realitas akan tampil menjadi aliran-aliran materialisme, idealisme, naturalisme, atau hylomorphisme. Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 15, 2012 inci Filsafat Ilmu

 

Tag: , , ,

ILMU DAN MATEMATIKA

A. DEFINISI ILMU
Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya‘lamu, ‘ilman yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa Inggris ilmu disebut science dan bahasa latin scientia(pengetahuan). Dalam kamus besar bahasa Indonesia Ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan itu.
B. PERKEMBANGAN ILMU
Ditinjau dari perkembangannya maka ilmu dibagi dalam tiga tahap yakni:
1. Tahap sistematis
Pada tahap ini ilmu mulai menggolong-golongkan objek empiris kedalam kategori-kategori tertentu yang memungkinkan kita untuk menemukan ciri-ciri yang bersifat umum dari angggota-anggota yang menjadi kelompok tertentu. Ini merupakan pengetahuan manusia mengenali dunia fisik.
2. Tahap komparatif
Pada tahap ini ilmu mulai mencari hubungan yang didasarkan pada perbandingan antara berbagai objek yang kita kaji.
3. Tahap Kuantitatif
Pada tahap ini ilmu mencari hubungan sebab akibat berdasarkan pengukuran yang eksak dari objek yang kita selidiki. Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 15, 2012 inci Filsafat Ilmu

 

Tag: , , ,

ILMU DAN BUDAYA

A. DEFINISI ILMU
Ilmu merupakan suatu cara berpikir dalam menghasilkan suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Ilmu merupakan produk dari proses berfikir menurut langkah-langkah tertentu yang secara umum dapat disebut sebagai berfikir ilmiah. Berfikir ilmiah merupakan kegiatan berfikir yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, yaitu :
1. Logis, yaitu pikiran kita harus konsisten dengan pengetahuan ilmiah yang telah ada.
2. Harus didukung fakta empiris, yaitu telah teruji kebenarannya yang kemudian memperkaya khasanah pengetahuan ilmiah yang disusun secara sistematik dan kumulatif.

Kebenaran ilmiah tidak bersifat mutlak, tetapi terbuka bagi koreksi dan penyempurnaan, mungkin saja pernyataan sekarang logis kemudian bertentangan dengan pengetahuan ilmiah baru.
Untuk memperoleh kebenaran, perlu dipelajari teori-teori kebenaran. Beberapa alat untuk memperoleh atau mengukur ilmu pengetahuan adalah :
• Rationalisme : penalaran manusia yang merupakan alat utama untuk mencari kebenaran.
• Empirisme : alat untuk mencari kebenaran dengan mengandalkan pengalaman indera sebagai pemegang peranan utama Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 15, 2012 inci Filsafat Ilmu

 

Tag: , , ,

ILMU DAN BAHASA

A. Hakikat Ilmu
Ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge) adalah dua bidang yang berbeda. Pengetahuan (knowledge) merupakan kumpulan upaya dan pemahaman, pikiran, perasaan, dan pengalaman yang diperoleh manusia ketika berinteraksi dengan orang lain dan alam sekitarnya, yang kemudian diabstraksi dalam bentuk pernyataan, ungkapan artistik, teori, dalil, rumus atau hukum. Suriasumantri (1990: 293) mengatakan: “… knowledge … merupakan terminologi generik yang mencakup segenap bentuk yang kita tahu seperti filsafat, ekonomi, seni, beladiri, cara menyulam, dan biologi…“. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan ilmu sebagai “pengetahuan tentang suatu bidang yg disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.”
Berdasarkan beberapa definisi dan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu merupakan bagian pengetahuan yang dihasilkan melalui penelitian atas satu bidang permasalahan dengan menggunakan metode penelitian yang terpercaya untuk memperoleh kebenaran baru yang berhubungan dengan bidang tersebut yang kemudian disusun secara sistematis dan koheren. Berdasarkan penegrtian ini, dapat dikatakan bahwa ilmu memiliki empat ciri: diperoleh dari penelitian yang dilakukan dengan metode tertentu dan langkah-langkah yang sistematis, mencakup satu bidang tertentu dari kenyataan, dan disusun secara koheren. Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 15, 2012 inci Filsafat Ilmu

 

Tag: , ,

EPISTEMOLOGI

A. DEFINISI EPISTEMOLOGI
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu. Jadi epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang pengetahuan dan cara memperolehnya. Epistemologi disebut juga teori pengetahuan (Theory of Knowledge), yakni cabang filsafat yang membicarakan tentang cara memperoleh pengetahuan, hakekat pengetahuan, dan sumber pengetahuan. Dengan kata lain epistemologi adalah suatu cabang filsafat yang menyoroti atau membahas tentang tata-cara, teknik, atau prosedur mendapatkan ilmu dan keilmuan.

B. SEJARAH EPISTEMOLOGI
Dimulai pada zaman Yunani kuno, ketika orang mulai mempertanyakan secara sadar mengenai pengetahuan dan merasakan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang amat penting yang dapat menentukan hidup dan kehidupan manusia.
Zaman Romawi tidak begitu banyak menunjukkan perkembangan pemikiran mendasar sistematik mengenai pengetahuan. Hal itu terjadi karena alam pikiran Romawi adalah alam pikiran yang sifatnya lebih pragmatis dan ideologis.
Masuknya agama Nasrani ke Eropa memacu perkembangan epistemologi lebih lanjut, dari sinilah tumbuh Rasionalisme, Empirisme, Idelisme, dan Positivisme yang kesemuanya memberikan perhatian yang amat besar terhadap problem pengetahuan. Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 14, 2012 inci Filsafat Ilmu

 

Tag: